Kepala
Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, ada
pihak yang tidak menyukai semakin kuatnya alat utama sistem persenjataan
(alutsista) TNI. Menurutnya, ketika TNI memiliki peluncur roket jarak
jauh, ada yang menuding pengadaan persenjataan ini bermasalah.
"Saya rasa ini adalah pihak yang tidak suka dengan semakin kuatnya kami," kata Fuad di Jakarta, Minggu (14/12).
Menurutnya, multiple launch rocket system (MLRS) dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat ini mampu meluncurkan roket dengan jarak yang sangat jauh.
Roket yang diluncurkan alat ini mampu menghancurkan area hingga dua hektare. Alutsista ini ditempatkan di pusat pendidikan artileri medan (Armed) TNI AD. Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil.
"Peluncur roket dan sejumlah persenjataan yang kami miliki sekarang sudah mampu memenuhi minimal essential force (MEF). Pada 2014 ini saja sudah 50 persen MEF terpenuhi. Pada tahun 2019 nanti MEF harus terpenuhi 100 persen," ujarnya.
Spesifikasi MLRS dinilainya semakin membuat TNI tangguh dan disegani banyak pihak. Sayangnya, ada saja pihak yang tidak menyukai perkembangan ini. Pihak-pihak tersebut, bermanuver dengan membuat propaganda untuk membuat citra negatif terkait pertahanan Indonesia.
Diklaim Fuad, internal TNI selalu waspada dan sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pengadaan MLRS ini sudah dilakukan dengan baik dan transparan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan, lanjutnya.
★ Berita Satu
"Saya rasa ini adalah pihak yang tidak suka dengan semakin kuatnya kami," kata Fuad di Jakarta, Minggu (14/12).
Menurutnya, multiple launch rocket system (MLRS) dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat ini mampu meluncurkan roket dengan jarak yang sangat jauh.
Roket yang diluncurkan alat ini mampu menghancurkan area hingga dua hektare. Alutsista ini ditempatkan di pusat pendidikan artileri medan (Armed) TNI AD. Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil.
"Peluncur roket dan sejumlah persenjataan yang kami miliki sekarang sudah mampu memenuhi minimal essential force (MEF). Pada 2014 ini saja sudah 50 persen MEF terpenuhi. Pada tahun 2019 nanti MEF harus terpenuhi 100 persen," ujarnya.
Spesifikasi MLRS dinilainya semakin membuat TNI tangguh dan disegani banyak pihak. Sayangnya, ada saja pihak yang tidak menyukai perkembangan ini. Pihak-pihak tersebut, bermanuver dengan membuat propaganda untuk membuat citra negatif terkait pertahanan Indonesia.
Diklaim Fuad, internal TNI selalu waspada dan sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pengadaan MLRS ini sudah dilakukan dengan baik dan transparan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan, lanjutnya.
★ Berita Satu
0 komentar:
Posting Komentar