Para menteri luar negeri dari 28 negara NATO dan Ukraina mengutuk
pembangunan militer Rusia di Crimea dan apa yang mereka sebut
“destabilisasi yang disengaja” Rusia di Ukraina timur. “Kami mengutuk
pembangunan militer Rusia di Crimea,” kata para menteri dalam satu
pernyataan setelah pertemuan di Brussels Selasa 2 Desember 2014.
“Kami juga prihatin dengan rencana yang menyatakan bahwa Rusia akan
lebih lanjut melakukan pembangunan militer di Laut Hitam.” Para menteri
mengutuk keras “keberlanjutan dan destabilisasi sengaja Ukraina timur
yang melanggar hukum internasional, termasuk penyediaan tank-tank,
memajukan sistem pertahanan udara dan senjata-senjata berat lainnya
kepada kelompok separatis” oleh Rusia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Senin menuduh
Rusia melanggar kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur dengan
mengirimkan persenjataan canggih dalam jumlah banyak kepada para
separatis pro-Rusia itu. (BACA:INILAH TAMPILAN 14 JET TEMPUR RUSIA DI PANGKALAN CRIMEA)
Ukraina mengatakan, Minggu, iring-iringan 106 kendaraan telah memasuki wilayah timurnya dari Rusia tanpa izin dari Kiev.
Ukraina menuduh Moskow menggunakan kesempatan pengiriman bantuan
kemanusiaan untuk memasok senjata dan amunisi kepada para pemberontak
separatis.
“Kami melihat adanya penambahan militer di dalam dan di sekitar
Ukraina,” kata Stoltenberg saat jumpa pers. “Pengiriman persenjataan
canggih Rusia dalam jumlah besar, peralatan dan personel militer kepada
para separatis yang brutal.” Moskow membantah menggunakan iring-iringan
itu untuk mengirimkan persenjataan dan menolak tuduhan Barat bahwa Rusia
sedang mempersenjatai para pemberontak serta mengirimkan para petempur
untuk membantu mereka.
Rusia sebaliknya menuding Barat dan Kiev melakukan kekerasan tanpa
pandang bulu di wilayah-wilayah timur, yaitu Luhansk dan Donetsk.
Sumber: Ria Novosti:Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar