Selasa, 23 Desember 2014

Pakar: Penerbangan MH370 Dibajak, Lalu Ditembak Angkatan Udara AS


radar

PARIS: Sebuah tudingan terbuka disampaikan seorang penulis Prancis tentang hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan MH370 Malaysia Airlines kepada Amerika Serikat. Pesawat yang hilang dan hingga kini belum ditemukan diyakini dibajak dan kemudian ditembak jatuh di atas Samudera Hindia oleh Angkatan Udara AS. Pesawat itu dibajak oleh orang tak dikenal sebelum ditembak oleh Amerika karena takut pesawat itu akan digunakan sebagai alat teror seperti serangan 9/11,.
Tudingan itu disampaikan Mark Dugain. Siapa dia? Mark Dugain adalah warga Prancis, seorang penulis dan mantan Kepala Pretous Airlines. Dia percaya Boeing 777 itu jatuh dengan aset US Air Force dari pulau Samudera Hindia yang dikuasai Inggris dari Diego Garcia.
Dugain mengatakan ia telah melakukan perjalanan ke Maladewa dan berbicara dengan penduduk setempat yang mengaku telah melihat pesawat besar terbang di atas di ketinggian rendah ke arah Diego Garcia.
Dalam artikelnya yang ditulis Dugan di majalah mingguan Prancis Paris Match dan dikutip mirror.co.uk Senin (22/12/2014), salah satu nelayan mengatakan kepadanya: “Aku melihat sebuah pesawat terbang yang besar atas kami di ketinggian rendah. “Aku melihat garis-garis merah dan biru (livery dari Malaysia Airlines) pada latar belakang putih.”
Radar Ping Diego


Dia juga menulis bagaimana ia telah bertemu walikota pulau Baarah, yang menunjukkan kepadanya foto-foto perangkat disita oleh militer Maladewa setelah itu ditemukan di pantai dua minggu setelah tragedi tersebut.Dugain mengklaim perangkat itu alat pemadam kebakaran, mengutip dua pakar penerbangan dan seorang perwira militer setempat, dan menunjukkan bahwa pemadam harus telah kosong telah melayang. Dugain mengaku, itu karena itu yang otomatis dipicu oleh api, bahkan saat semua penumpang dan awak mungkin telah meninggal karena sesak napas.
malaysia


Dalam sebuah wawancara radio yang terpisah, Dugain menyatakan bahwa seorang perwira intelijen Inggris telah memperingatkan dia tentang “risiko” dalam menyelidiki hilangnya MH370 itu, menunjukkan bahwa ia membiarkan waktu melakukan tugasnya.
Malaysia Airlines Flight MH370 menghilang pada tanggal 8 Maret ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 penumpang dan awak kapal. Pencarian untuk jet lenyap difokuskan di Samudera Hindia di lepas pantai Australia.
Para pejabat berharap untuk menyimpulkan misi pada Mei 2015, namun masalah teknis yang mempengaruhi peralatan di kapal salah satu kapal pencari mungkin berarti bahwa tidak lagi dicapai. Benarkah apa yang ditulis Dugain? Entahlah..

Sumber: Mirror.co.uk:Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *