Jakarta,HanTer – TNI
Angkatan Udara akan membeli pesawat jet amfibi jenis beriev BE 200
altair buatan Rusia untuk patroli maritim, salah satunya menangkal para
pelaku pencurian ikan atau ‘illegal fishing’ yang masuk perairan
Indonesia.
“Pesawat jenis BE 200 ini andal untuk kawasan perairan. Amfibi ini
dapat mendarat di laut sehingga pelaku ‘illegal fishing’ sulit melarikan
diri,” kata Kapala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida
Bagus Putu Dunia saat jumpa pers Rapim TNI 2015, di Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta Timur, Senin (22/12).
Pesawat ini, katanya, dilengkapi dengan persenjataan dan bisa membawa
tim serta bawa peralatan, bahkan bisa membawa bom air untuk pemadaman
kebakaran. “Presiden Joko Widodo pun setuju dengan usulan pembelian
pesawat tersebut,” kata KSAU.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio menambahkan,
sejatinya pesawat semacam ini pernah dimiliki Indonesia pada tahun
50-60-an. Kala itu, Indonesia memiliki pesawat buatan Rusia. “Sangat
efektif dalam isu kegiatan ilegal,” imbuh Marsetio.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Marsetio, menyetujui pengadaan
pesawat ini. “Presiden minta agar masalah kekuatan patroli langsung
diajukan ke beliau,” katanya dikutip Antara.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku geram dengan ulah kapal asing yang
memasuki perairan Indonesia dan mencuri ikan. Ia kemudian memerintahkan
Kementerian Keuangan RI untuk membeli kapal laut, sebagai kebutuhan
operasional menjaga wilayah perairan Indonesia.
Kapal-kapal itu, kata Kepala Negara, mengoptimalkan tugas TNI dan
Polri yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Jumlah kapal disesuaikan
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
0 komentar:
Posting Komentar