Kapal perang AS, USS Donald Cook, dijadwalkan hadir di Laut Hitam. Rusia siap melawan kekuatan NATO di Laut Hitam. | (Reuters / Bogdan Cristel)
MOSKOW - Militer
Rusia ancang-ancang melawan kekuatan NATO yang ada di Laut Hitam. Pihak
Moskow mengklaim telah dipaksa bertindak, karena NATO terus memunculkan
kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam.
”Sayangnya, Laut Hitam menjadi tempat di mana kekuatan non-regional memiliki kehadiran permanen. Apa yang mereka lakukan di sana tidak jelas,” kata Duta Besar Rusia untuk NATO, Aleksandr Grushko.
”Tentu saja, kami akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,” katanya lagi, seperti dikutip Russia Today, semalam.
Grushko juga mengkritik NATO yang menempatkan pasukan siaga tinggi di dekat perbatasan Rusia dengan menggelar latihan militer secara rutin dengan negara-negara Baltik.
Pernyataan diplomat Rusia itu bersamaan dengan terbitnya doktrin baru militer Rusia. Di mana, dalam dokumen doktrin tersebut, NATO dan AS masuk daftar ancaman bagi Rusia. (Baca: Doktrin Baru Militer Rusia, NATO dan AS Masuk Daftar Ancaman)
Kejengkelan Rusia yang akan bertindak di Laut Hitam itu juga menyusul adanya pengumuman, bahwa kapal perang AS, USS Donald Cook, dijadwalkan akan tiba di Laut Hitam pada hari Jumat kemarin untuk memperkuat armada NATO.
”Kehadiran (kapal) USS Donald Cook di Laut Hitam dimaksudkan untuk meyakinkan (NATO), dan pada saat yang sama menunjukkan komitmen kami untuk bekerja sama dengan sekutu NATO guna meningkatkan keamanan maritim,” kata Charles Hampton, komandan kapal perang AS itu dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah yang kedua kalinya kapal USS Donald Cook telah memasuki Laut Hitam sejak awal krisis Ukraina yang pecah mulai musim semi 2014.
Dalam Konvensi Montreux 1936, kapal perang non-regional hanya dibolehkan mangkal di Laut Hitam tidak lebih dari 21 hari alias tidak permanen. Dengan demikian, kapal perang AS juga harus tunduk pada aturan itu.
”Sayangnya, Laut Hitam menjadi tempat di mana kekuatan non-regional memiliki kehadiran permanen. Apa yang mereka lakukan di sana tidak jelas,” kata Duta Besar Rusia untuk NATO, Aleksandr Grushko.
”Tentu saja, kami akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,” katanya lagi, seperti dikutip Russia Today, semalam.
Grushko juga mengkritik NATO yang menempatkan pasukan siaga tinggi di dekat perbatasan Rusia dengan menggelar latihan militer secara rutin dengan negara-negara Baltik.
Pernyataan diplomat Rusia itu bersamaan dengan terbitnya doktrin baru militer Rusia. Di mana, dalam dokumen doktrin tersebut, NATO dan AS masuk daftar ancaman bagi Rusia. (Baca: Doktrin Baru Militer Rusia, NATO dan AS Masuk Daftar Ancaman)
Kejengkelan Rusia yang akan bertindak di Laut Hitam itu juga menyusul adanya pengumuman, bahwa kapal perang AS, USS Donald Cook, dijadwalkan akan tiba di Laut Hitam pada hari Jumat kemarin untuk memperkuat armada NATO.
”Kehadiran (kapal) USS Donald Cook di Laut Hitam dimaksudkan untuk meyakinkan (NATO), dan pada saat yang sama menunjukkan komitmen kami untuk bekerja sama dengan sekutu NATO guna meningkatkan keamanan maritim,” kata Charles Hampton, komandan kapal perang AS itu dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah yang kedua kalinya kapal USS Donald Cook telah memasuki Laut Hitam sejak awal krisis Ukraina yang pecah mulai musim semi 2014.
Dalam Konvensi Montreux 1936, kapal perang non-regional hanya dibolehkan mangkal di Laut Hitam tidak lebih dari 21 hari alias tidak permanen. Dengan demikian, kapal perang AS juga harus tunduk pada aturan itu.
Sumber: SINDO
0 komentar:
Posting Komentar