Jumat, 26 Desember 2014

Hillari Akui ISIS Buatan AS Agar Timteng Terus Bergolak


Hillary Clinton, Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengakui, gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) merupakan gerakan buatan AS guna memecah belah dan membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.

Selain disiarkan berbagai media massa barat, pernyataan Hillary tersebut juga dilansir harian Mesir, Elmihwar. Pada Rabu (6/8/2014) lalu harian itu menuliskan bahwa Hillary menyatakan hal itu dalam buku terbarunya, "Hard Choice".

Mantan Menlu di kabinet Obama masa jabatan pertama itu itu mengaku, pemerintah AS dan negara-negara barat sengaja membentuk organisasi ISIS demi memecah belah Timur Tengah (Timteng). Hillary mengatakan gerakan ISIS sepakat dibentuk dan diumumkan pada 5 Juni 2013.

"Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bersama-sama rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah Negara Islam (Islamic State/IS) saat pengumuman tersebut," tulis Hillary.

Buku tersebut juga menguraikan bahwa negara Islam itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, sesuai revolusi yang bergolak di beberapa negara Timur Tengah. Semua, kata dia, berantakan saat kudeta yang digerakkan militer meletus di Mesir.

"Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah, dan semua berjalan sangat baik. Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir. Itu membuat segala rencana berubah dalam tempo 72 jam," ungkap istri mantan presiden AS, Bill Clinton, itu.

Lebih lanjut Hillary menambahkan, pihak barat sempat berpikir untuk menggunakan kekuatan. Persoalannya, Mesir bukanlah Suriah atau Libya, karena militer negara itu tergolong kuat. Selain itu, warga Mesir cenderung tidak pernah meninggalkan militer mereka. "Jadi, jika kami gunakan kekuatan melawan Mesir, kami akan rugi. Tapi jika kami tinggalka, kami pun rugi," tulis dia.

 


Sumber: http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=16849&type=104#.VJ1ch1AgA

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *