Indonesia dan Jepang tengah persiapkan perjanjian di bidang
pertahanan yang akan memfasilitasi perdagangan dan produksi alutista
dari kedua belah pihak. Yusron Ihza Mahendra, Dubes RI untuk Jepang,
mengatakan nota kesepahaman (MoU) kemungkinan akan ditandatangani selama
kunjungan presiden Indonesia Joko Widodo ke Tokyo, yang diperkirakan
akan berlangsung pada bulan Maret 2015.
MoU ini memungkinkan negara kita mendapatkan pesawat amphibi
ShinMaywa Industries US-2 yang telah lama diincar untuk kepentingan
Search and Rescue. US-2, sebagai pesawat amfibi Short Take Off and Landing
(STOL) dapat mendarat di tanah atau air. Ketujuh unit milik Jepang
dioperasikan sebagai pesawat SAR oleh Departemen Pertahanan Jepang. Baik
US-2 maupun pendahulunya US-1 telah 900 kali melakukan misi
penyelamatan di laut Jepang.
Bagaimana dengan spesifikasi ShinMaywa Industries US-2? Pesawat ini
mampu membawa 11 awak ditambah 20 penumpang atau 12 tandu pasien saat
bertindak sebagai ambulance udara dengan beban maksimal sampai 17 ton.
Pesawat dapat melaju 560 km per jam dengan mesin 4 × Rolls-Royce AE
2100J turboprop, 3,424 kW (4,591 shp), dan 6 baling-baling Dowty R414.
Yang membuat pesawat ini istimewa adalah Ia tidak membutuhkan
landasan pacu yang panjang. Kemampuan SOTL yang sempurna memungkinkan
US-2 untuk lepas landas dan mendarat dengan jarak landasan yang lebih
pendek – baik di darat dan di air, sehingga ia dapat lebih efektif
ketika deployment.
US-2 dapat lepas landas di air dengan jarak pacu 280 meter. Untuk
lepas landas di daratan, dibutuhkan landas pacu sepanjang 490 meter.
Kemampuan ini jelas membuatnya lebih superior ketimbang Beriev Be-200
Altair yang sempat menjadi incaran TNI-AU. Sebagai perbandingan, Be-200 memerlukan jarak pacu 2.300 meter di air dan landas pacu darat sepanjang 1.800 meter.
Satu lagi keuntungan MoU dengan Jepang adalah ToT (transfer of technology) yang didapatkan. Seperti yang kita tahu, Rusia, produsen Be-200 terkenal ‘pelit’ dengan ToT, berbeda dengan Jepang atau Korsel.Namun
disisi lain, US-2 memiliki ukuran yang lebih kecil. Be-200 bisa membawa
42 penumpang dan dapat dimuati 30 tandu pasien. Be-200 juga terkenal
akan kemampuannya mengangkut air untuk pemadaman kebakaran hutan, sebuah
insiden yang sering terjadi di Tanah Air.
Jadi siapa yang akan menjadi pujaan tim SAR Indonesia? Mungkinkah Indonesia mendapat keduanya? Kita lihat saja.
Spesifikasi ShinMaywa Industries US-2
- Crew: 11
- Capacity: 20 passengers or 12 stretchers
- Length: 33.46 m
- Wingspan: 33.15 m
- Height: 9.8 m
- Wing area: 135.8m²
- Empty weight: 25,630 kg
- Maximum speed: 560 km/h
- Cruise speed: 480 km/h (259 knots, 298 mph)
Sumber : Indomiliter
0 komentar:
Posting Komentar